Pages

Minggu, 15 April 2012

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

Dalam tugas keempat ini saya akan membahas APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Disaat perkembangan teknologi yang semakin pesat APJII diremiskan pada tanggal 15 Mei 1996 dalam pengawasan musyawarah nasional, dalam 3 tahun pertama diminta untuk melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan jaringan internet di Indonesia. Pengembangan APJII memiliki kegiatan-kegiatan yang produktif dimasa sekarang ini, salah satunya program sekolah yang berinisiatif aktif di indonesia dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk memperkenalkan Dunia Internet kepada pelajar, guru dan seluruh jajaran pendidikan (sekolah) di Indonesia mulai dari tingkat SD, SLTP sampai dengan SLTA, meliputi SMU, SMK dan Madrasah. Program ini telah berjalan sejak pertengahan tahun 1999 dan telah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan pengguna internet, diantaranya adalah Sumpah Internet Pemuda dan e-Student Camp. Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan APJII dalam penyelenggara jasa internet indonesia seperti Millenium Internet Roadshow (MIR), Kelompok Kerja (POKJA) dan Seminar/ Training. Kunci nilai strategis APJII antara lain :
1. Menyelola Jasa Tarif Internet.
2. Membentuk Jaringan Internet keseluruh Indonesia/ ID-Network Information Center.
3. Membentuk Pertukaran Informasi Internet/ Indonesia Internet Exchange.
4. Mengatur Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi.
5. Menyusulkan jumlah dan jenis provider yang ada di Indonesia.

APJII memiliki misi dan tujuan sebagai berikut:
1. Menyediakan berbagai bantuan dalam jasa internet bagi pengguna para anggota/ user yang memakai layanan internet.
2. Menunjang pengembangan sumber daya manusia di Indonesia agar mengerti dalam pengolahannya.
3. Meningkatkan peluang bisnis pengusaha dalam sarana informasi dan komunikasi global.
4. Membantu pengguna agar memahami informasi-informasi di indonesia dalam konteks media penyediaan.
5. Mempererat kerjasama internasional didalam negeri atau diluar negeri.

Dalam misi dan tujuan APJII juga menyusun tugas-tugas pokok yang membantu menjadi mitra Pemerintah dalam membangun sarana informasi dan komunikasi Nasional dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya yang ada dapat digerakkan secara terpadu, efisien dan efektif, yang mencakup struktur atau perangkat organsasinya antara lain:
1. Badan Musyawarah Nasional/Musyawarah Nasional Luar Biasa.
2. Dewan Pelindung/Pembina.
3. Dewan Pengurus:
a. Anggota Dewan Ketua
b. Sekretaris Jenderal
c. Bendahara
4. Badan Pelaksana Harian.

Perkembangan teknologi di indonesia sangat memnpengaruhi kualitas pengguna dalam memperoleh informasi-informasi yang didapat di indonesia. Pada dahulu perkembangan di indonesia, di dunia internet sangat kurang memadai akses yang kita dapat sangatlah lambat. Karena pengguna masih sangat terbatas sekali dan hanya orang-orang tertentu yang bisa memanfaatkan teknologi prasana informasi. Namun pada saat ini kondisi perkembangan internet di indonesia sangat jauh berbeda. Karena jaringan internet tidak hanya terdapat dikota kota besar saja namun sudah masuk ke pelosok atau desa. Jika kita mengikuti perkembangan teknologi dari dulu sampai sekarang sungguh sangat mengesankan, pikirkan yang tadinya internet diakses itu terhitung dan sekarang sudah bisa meningkat menjadi puluhan bahkan jutaan pengguna di indonesia.

Dalam penyediaan content yang sehat menurut saya dari pihak pemerintah dan userpun harus mempunyai tugas atau kriteria yang saling menguntungkan satu sama lain, karena dalam hal ini dapat membantu hal positif timbul. Dan juga mampu memberikan peluang pekerjaan yang sangat tinggi dengan cara mempromosikan dunia pekerjaan lewat informasi internet. Dan juga pengembangan dunia pendidikan contohnya dunia anak sd sampai sma yang harus kita control dalam pengawasan dari pihak orangtua maupun dari pihak-pihak lain yang harus mengontrol demi kebaikan bersama yang tepatnya harus dalam diri kita.

Kaitan masalah hal dalam penyediaan content dengan UU ITE itu sendiri kita harus menjadikan dunia internet di indonesia harus memiliki orang-orang yang mengenal informasi secara luas, karena membantu user dalam pengembangan ilmu yang kita dapat agar di seluruh indonesia mendapatkan hak yang sama dalam penggunaan teknologi dunia internet yang tidak merugikan siapapun.

ID CERT adalah suatu organisasi yang bertujuan mengatur/memonitoring situasi keamanan di bidang internet indonesia, agar user tahu dalam dunia internet banyak sekali kasus-kasus kejahatan yang dapat kita akses, contohnya; penipuan di bidang jual beli electronik dan juga jasa pembunuh bayaran yang marak tahun ini. Jadi kita bisa mengambil keputusan bahwa ID CERT itu membantu user untuk pengkajian hal-hal bersifat informasi yang kita dapat membedakan hal yang harus kita lakukan sebelum hal kejahatan itu sendiri terjadi.

ID NIC adalah sesuatu organisasi yang bertujuan mengatur/memonitoring situasi informasi yang berperan penting mengelola informasi dalam negeri atau secara nasional, Dalam kasus ini Indonesia Network Information Center (ID-NIC) adalah berinisiatif yang didukung sepenuhnya oleh APJII dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional secara mandiri dan berkelanjutan. Dan juga mengatur alamat-alamat ip di dalam negeri maupun luar negeri. Serta pengaturan domain, struktur pendeglasian struktur alamat ip di indonesia, Data direktori internet indonesia, dan pengembangan perkembangan dunia internet yang didasari protokol-protokol ip.

Senin, 02 April 2012

Ditjen SDPPI

Dalam tugas ketiga ini saya akan membahas materi tentang Ditjen SDPPI. Dimana Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika memiliki sebuah fungsi dan tugas pokok, antara lain:

Fungsi Ditjen SDPPI
1. Mangatur rencana, serta mengkaji proses anggaran yang berupa laporan dalam bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika.
2. Mengolah dan mengerakan sistem informasi manajemen dalam bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika.
3. Menjangkau situasi yang memungkinkan semua produk Indonesia secara wajar dapat memperoleh pelayanan pos dengan kualitas yang sama.
4. Memberikan prosedur teknis dan mengevaluasi dalam bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika.
5. Melaksanakan prosedur pembayaran yang berkerjasama dalam bidang sumber daya dan perangkat pos dan informasi.

Tugas Pokok Ditjen SDPPI:
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika.

Dukungan Ditjen SDPPI terhadap industri dalam negeri yaitu sebagai berikut, yang ada di www.postel.go.id adalah :
1. Sampai dengan Desember 2011 telah terdaftar sebanyak 4.606 vendor dan 10 instansi pemerintah pengguna sistem SePP (Sistem e-Pengadaan Pemerintah) dengan total paket pengadaan sebanyak 2.125 paket yang bernilai lebih dari Rp 16,7 trilyun. Sistem tersebut telah menyesuaikan dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

2. Dalam pengembangan e-Business, telah dibangun Model Pusat Komunitas Kreatif yaitu di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lamongan. Sedangkan layanan e-Business bagi komunitas UKM, yaitu berupa pembuatan aplikasi model supply chain untuk e-UKM, model interoperabilitas dan interkonektivitas common platform e–commerce, dan aplikasi sistem portal dan fasilitas infrastruktur common platform e-commerce dan aplikasi sistem e-payment engine.

Dan masih banyak lagi Catatan Strategis / dukungan dan Prestasi Kementerian Kominfo Sepanjang Tahun 2011 yang saya telusuri di www.postel.go.id.
Dalam Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika terdapat juga Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio yang bertugas, antara lain:
1. Mengatur setiap perumusan masalah.
2. Memenagement yang disertai kerjasama.
3. Melalukan penyusunan program bimbingan teknis untuk meningkatkan evaluasi dibidang pengelolaan spektrum frekuensi radio indonesia.
Dalam tugas tersebut Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio memiliki fungsi-fungsi, antara lain:
1. Merumuskan kebijakan yang terbagi tiga, yaitu ; dibidang penataan, dibidang penetapan, dibidang operasi, dan dibidang sarana frekuensi radio.
2. Menganalisa dan mengevaluasi di bidang operasi frekuensi radio.
3. Melaksanakan tugas khusus yang dilimpahkan pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan visi dan misi.
4. Mengelola sub-sub direktorat, antara lain :
- Sub penataan spektrum frekuensi indonesia.
- Sub penetapan frekuensi radio.
- Sub pengoperasikan frekuensi radio.
- Sub membuat sarana teknik frekuensi radio.
- Sub menganalisa dan evaluasi frekuensi radio.
- Sub mengatur tata usaha.

Sekian dan terimakasih.....
Lanjut ketugas berikutnya......

Minggu, 01 April 2012

Kriteria Manajer Proyek Yang Baik

Dalam sebuah proyek manager saat diperlukan dalam bidangnya, maka dari itu sebelum kita mengetahui kriteria manajer yang baik kita harus mengetahui peran manager itu sendiri.

Pengertian
Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology). Manager proyek di perlukan karena dalam suatu proyek diperlukan seseorang yang dapat merencanakan, mengatur dan mengarahkan proyek tersebut, memanajemen waktu dan biaya, serta mengolah sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kesuksesan suatu proyek tergantung dari siapa yang mengelolanya. Fungsi manajer proyek yaitu Membuat kerja (Mengagendakan pekerjaan), Menjadwal kerja (Diagram PERT dan Grant) dan Bertanggung-jawab atas hasil kerja. Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek yaitu Kompetensi pencapaian bisnis, Kompetensi pemecahan masalah, Kompetensi Pengaruh, Kompetensi Manajemen diri dan orang lain.

Setidaknya ada 3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:

1.Karakter Pribadinya
2.Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
3.Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

Karakter Pribadinya
1.Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
2.Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
3.Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
4.Asertif
5.Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.

Dalam konteks itu, sebenarnya ada banyak kriteria pemimpin yang baik, termasuk manager yang perlu dipertimbangkan dan dipilih nantinya. Beberapa kriteria tersebut antara lain :
1. Kapabelitas, yaitu memiliki kemampuan yang memadai, baik dari sisi intelektual, leadership, manajemen dan sebagainya.
2. Kredibelitas, yaitu selama ini orang tersebut memiliki track record yang baik, seperti jujur, komitmen yang tinggi, amanah, terpercaya, tidak arogan, bisa kerja sama, menghargai dan sebagainya.
3. Akseptabilitas, yaitu dapat diterima dan dapat diapresiasi oleh semua golongan.

Sumber: http://www.setiabudi.name/archives/990
http://bambang.staff.uii.ac.id/2009/04/03/kriteria-pemimpin-yang-baik/

Cocomo ( ConsConstructive Cost Model)

COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model, yang berarti sebuah model parametris pengestimasian yang menghitung jumlah FP dalam perencanaan serta pengembangan perangkat lunak, COCOMO sendiri memiliki 3 jenis pengimplementasian dalam evolusinya sejak awal kejadiannya hingga kini, yaitu:

1. Basic
(COCOMO I 1981)
Menghitung dari estimasi jumlah LOC (Lines of Code);

2. Intermediate
(COCOMO II 1999)
Menghitung dari besarnya program dan “cost drivers” (faktor-faktor yangberpengaruh langsung kepada proyek), seperti: perangkat keras, personal, danatribut-atribut proyek lainnya; Mempergunakan data-data historis dari proyek-proyek yang pernah menggunakanCOCOMO I, dan terdaftar pengelolaan proyeknya dalam COCOMO database.

3.Advanced
Memperhitungkan semua karakteristik dari “intermediate” di atas dan “cost drivers” dari setiap fase (analisis, desain, implementasi, dsb) dalam siklus hiduppengembangan perangkat lunak

COCOMO (Constructive Cost Model) dikembangkan pada tahun 1981, oleh Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi / perkiraan jumlah Person-Months untuk mengembangkan suatu produk software. Referensi pada model ini dikenal dengan nama COCOMO 81.
Pada tahun 1990, muncul suatu model estimasi baru yang disebut dengan COCOMO II. Secara umum referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada original COCOMO model yaitu COCOMO 81, setelah itu merujuk pada COCOMO II.
COCOMO II diset sebagai siklus hidup software modern. Orgininal COCOMO model sudah sangat berhasil, tetapi tidak sesuai dengan praktek pengembangan software yang lebih baru sebagaimana dengan software tradisional. COCOMO II menargetkan proyek software pada tahun 1990an sampai 2000an dan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Sejarah Singkat Cocomo
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ’s Book ekonomi Software engineering sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I. Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan proses software umum pembangunan di 1981.
Referensi untuk model ini biasanya menyebutnya COCOMO 81. Pada tahun 1997 COCOMO II telah dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Estimasi Biaya COCOMO II Software dengan COCOMO II. adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan perangkat lunak modern. Hal ini memberikan lebih banyak dukungan untuk proses pengembangan perangkat lunak modern, dan basis data proyek diperbarui. Kebutuhan model baru datang sebagai perangkat lunak teknologi pengembangan pindah dari batch processing mainframe dan malam untuk pengembangan desktop, usabilitas kode dan penggunaan komponen software off-the-rak. Artikel ini merujuk pada COCOMO 81.
Pengertian Cocomo
COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, order awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, namun akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Cost Drivers). Intermediate COCOMO mengambil Driver Biaya ini diperhitungkan dan Rincian tambahan COCOMO account untuk pengaruh fase proyek individu.

Sumber: http://www.scribd.com/doc/49646935/COCOMO

Kenapa anda dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ?

Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.
Keberadaan open source software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-mula Open source software diambil dari internet kemudian digunakan oleh orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari open source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah seterusnya. Saat ini sangat mudah mendapatkan open source software di internet.

Keuntungan Open Source Software Dalam Bentuk Luas

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi
Ini merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagimana sistem itu bekerja secara detail.
b. Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
Hal ini merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software. Pada kenyataannya, hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk bekerja bersama dalam project Open Source Software.
c. Hak untuk menggunakan software
Ini merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.

Kerugian Open Source Software Dalam Bentuk luas

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
b. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
c. Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

Adapun keuntungan dan kerugian dalam sisi user dan developer, antara lain :
Keuntungan User
a. Gratis
b. Pengguna dapat terlibat dalam pengembangan program karena memiliki source codenya.
c. Respon yang baik dari pemakai sehingga bug dapat ditemukan dan diperbaiki dengan lebih cepat.
Keuntungan Developer
a. Seluruh komunitas mau dan dapat membantu untuk membuat software menjadi lebih baik
b. Tidak ada biaya iklan dan perawatan program.
c. Sebagai sarana untuk memperkenalkan konsep.

Sumber : http://therealitystoryoflife.blogspot.com/2012/03/keuntungan-dan-kerugian-menggunakan.html